Apa sih yang sedang sibuk-sibuknya kamu tekuni saat
ini? Membuat draf novel pertamamu, mulai mencari modal untuk
merintis bisnismu dengan teman-teman, atau berusaha menyelesaikan
skripsi?
Percaya deh, kamu bisa menjadi luar biasa di bidang
apapun yang kamu tekuni sekarang! Catatannya, kamu harus mau belajar,
disiplin, sabar, dan punya ketekunan sekeras ulat yang sedang memintal
sutra. Kalau mau tahu lebih banyak lagi tentang bagaimana kamu bisa
mengembangkan keahlianmu ini, Solution sudah menjabarkan 27 tips
yang bisa kamu ikuti. Tips-tips berikut Solution sarikan dari
buku Mastery karangan Robert Greene. Selamat mengikuti, dan semoga
tips-tips ini membantumu!
1. Kenali Dirimu. Bidang Apa
yang Selama Ini Membuatmu Nyaman?
Setiap orang punya insting untuk bisa tahu apa
kemampuan terbaiknya. Sayangnya, mereka kadang lebih percaya omongan orang
lain. Percaya diri dan yakinlah kalau kamu bisa sukses dengan pilihan karirmu,
sekalipun banyak orang yang menganggap hal itu aneh. Leonardo da Vinci nggak
tiba-tiba lahir dan langsung jadi master di bidang matematika hingga seni.
Dia terus belajar dan mengikuti apa yang disukainya sejak kecil, yaitu arsitektur
dan anatomi.
Nah, apa kemampuan terbaik yang kamu punya? Tanpa
mendengar apa kata orang lain, bidang apa yang selama ini membuatmu nyaman?
2. Pilih Profesi yang Anti-Mainstream.
Kadang, Jadi Penulis Bisa Lebih Baik dari PNS!
Bukan mau nyinyir, tapi mungkin ini adalah fenomena di
lingkuan sosial kamu. Bayangin kalau satu lowongan kerja diperebutkan ribuan
orang, sedangkan di lowongan kerja lainnya kamu nggak akan punya saingan. Pilih
pekerjaan atau keahlian yang nggak mainstream. Dengan begitu, kamu lebih mudah
berjuang jadi yang terbaik.
3. Kadang, Kesukaanmu Akan
Sesuatu Justru Bisa Datang dari Keterpaksaan
Dulu, Mozart dipanggil anak ajaib gara-gara jago
banget main piano. Sang ayah kemudian memaksanya membuat komposisi musik.
Sekalipun sebenarnya tidak begitu suka, Mozart justru ingin membuktikan bahwa
dia bisa. Kadang, ketertarikan pada sesuatu bisa datang karena uang atau
sekadar ingin dapat pengakuan.
4. Kalau Kamu Suka Pada Suatu
Bidang, Mulailah Belajar dari Tingkat yang Paling Dasar
Pikirkan sesuatu yang bisa membuatmu seketika berubah
seperti anak kecil. Apa yang membuatmu tertarik maka itulah masa depanmu. Bagi
Marie Curie si penemu teknologi radioaktif, yang paling menarik adalah
peralatan di laboratorium milik ayahnya.
5. Kamu Selalu Punya Pilihan!
Waktu masih sekolah, Charles Darwin itu nggak
pinter-pinter amat. Dia hobi berantem dan males masuk sekolah. Ketika ada
kesempatan pergi ke Amerika, dia bahkan sempat nggak mau ikut. Tapi lihat, perjalanan
itu justru melahirkan teori yang paling berpengaruh sepanjang masa.
6. Menjalani Hidup Ini Seperti
Belajar Naik Sepeda: Jangan Malas, Kayuh Terus!
Nggak perlu repot bikin orang terkesan. Cukup fokus
mengamati dan terus belajar. Jangan malas latihan dan ulangi terus-menerus.
Bayangin aja kamu lagi belajar naik sepeda. Yang pasti, kamu nggak akan sadar
kalau kamu udah jadi master sebelum melakukan eksperimen. Segera lakukan
sebelum kamu siap maka kamu akan belajar.
7. Meskipun Berharga, Uang Bukan
Segalanya
Daripada kerja di perusahaan dengan gaji gede, Martha
Graham lebih milih jadi guru dengan bayaran kecil. Tapi, dia nggak perlu kerja
lembur atau dikejar deadline. Waktu luang dia gunakan buat belajar tari sampai
akhirnya dia dapet julukan the mother of modern dance.
8. Salah Satu Tanda Belajarmu Tak
Sia-Sia Adalah Kamu Tetap Rendah Hati
Percaya deh kalau kamu nggak perlu merasa superior
atau punya pikiran jelek apapun. Belajar itu harus rendah hati, menyerap
sebanyak mungkin, secepat mungkin. Biar bisa diisi, gelas itu harus kosong dulu
kan?
9. Kadang Kamu Harus Merasakan Sakit
Fisik Untuk Sukses
Sadar cuma punya modal tinggi badan, pemain NBA Bill
Bradley memilih cara latihan yang nggak biasa. Sepatunya diisi batu dan bagian
bawah kacamatanya ditutup potongan kardus. Dia bermain tanpa melihat bola tapi
merasakan permainan.
10. Belajar Itu Juga Berani
Melakukan Kesalahan
Sebagai programer, Paul Graham nggak sekedar belajar,
tapi dia coba punya inisiatif menciptakan sesuatu. Dia gagal, mengatasi
masalah, dan mencoba lagi.
11. Kamu Harus Lebih Pintar dari
Gurumu
Cari tahu dan pelajari kira-kira kenapa dia bisa
pintar terus bisa jadi guru. Catatan pentingnya, kamu tetep harus lebih pintar
dari dia.
12. Pilihlah Seorang Guru yang Bisa
Membuatmu Tertantang
Dalam sejarah psikologi, Carl Jung yang berguru kepada
Sigmund Freud justru akhirnya mengembangkan teori yang berlawanan dengan
teori gurunya. Jung banyak belajar dan menemukan ciri khasnya
sendiri. Bagaimana denganmu?
13. Serap Ilmunya, Lalu
Transformasikan
Minder belajar sama gurumu yang pintarnya tingkat
dewa? Nggak bisa paham karena bahasanya juga tingkat dewa? Kamu cukup fokus
aja, berusaha memahami apa yang dia ajarkan dengan caramu sendiri. Yakin kalau
suatu saat kamu bisa melampaui dia.
14. Kunci dari Pengembangan Diri
Adalah Interaksi
Freddie Roach mengakui bahwa Manny Pacquiao adalah
muridnya yang paling interaktif, menyenangkan, mau mendengar, cerdas, dan
menyerap ilmu dengan cepat. Itulah alasannya kenapa Pacquaio bisa jadi juara
dunia.
15. Bergaullah dengan Orang
Lain. Kamu Tak Akan Bisa Menjadi Luar Biasa Kalau Tak Punya Teman.
Kamu harus berperan mematahkan mitos kalau orang
pintar biasanya introvert, nggak punya temen dan kesepian. Seorang master
sejati nggak menganggap lingkungan sosial sebagai penghambat, tapi justru
mendukung kesuksesannya.
16. Kamu Harus Bisa
Menerima Kritik dan Beradaptasi
terima
kritik dan beradaptasi
Tau nggak kalau penemu antiseptik, Ignaz Semmelweis,
meninggal di umur 47 tahun tanpa uang sepeserpun? Yup, ketika itu Semmelweis
adalah ilmuwan arogan yang nggak terima kalau ada orang lain yang mengkritik
penemuannya.
17. Jangan Jadi Orang Yang Kaku
Teresita Fernandez adalah ahli patung sukses dan
pemenang MacArthur “Genius Fellowship”. Sekalipun membuat patung dan memahat
besi sebenarnya keahlian laki-laki, tapi dia asik-asik aja. Sebagai wanita, dia
justru bisa lebih lembut dan jujur dalam berkarya. Guys, bersikap kaku,
nggak fleksibel, dan susah kompromi adalah penghalang buat kesuksesanmu lho!
18. Jangan Serius-Serius. Bermainlah
dengan Kebodohan dan Kekonyolan di Sekitarmu
Penyair dan penulis novel, Johann Wolfgang von Goethe
melewati masa muda membosankan di lingkungan kerajaan. Bahkan, saat usia remaja
dia berada dalam budaya pengadilan kerajaan yang juga membuat dia merasa bodoh.
Tapi, hal itu justru jadi sumber inspirasi untuk karya-karyanya.
19. Untuk Membuat Perubahan,
Kamu Harus Berani
Jangan mau tenggelam dalam budaya kerja yang
konservatif dan membuatmu bekerja seperti robot. Kunci sebuah kesuksesan adalah
berani merubah tradisi.
20. Biarkan Otakmu Bekerja Secara
Alami
Otak nggak boleh dibiarkan tegang karena itu bikin
kamu nggak bisa berpikir kreatif. Banyak membaca dan biarkan otakmu bekerja
secara alami untuk menyerap ilmu. Itulah yang dilakukan Louis Pasteur selama
bertahun-tahun hingga ketika melihat beberapa ekor ayam bisa selamat dari
wabah penyakit, ia pun siap dengan teori vaksin.
21. Untuk Membuat Sesuatu yang
Luar Biasa, Kamu Harus Jadi Tak Biasa
Otak manusia cenderung memikirkan hal yang mudah dan
sepele. Tapi, untuk jadi seorang master, kamu harus memikirkan hal besar dan
nggak biasa. Tau nggak kalau Larry Page dan Sergey Brin bergabung dengan Google
dan bikin perubahan besar di sana?
22. Tenang, Jangan Terburu-Buru
Pemain saksofon, John Coltrane bermain dengan banyak
improvisasi. Tapi, dia baru sadar bahwa musiknya nggak otentik dan sekedar
imitasi. Setelah bertahun-tahun belajar, berlatih, dan banyak mendengar, ia pun
bisa menemukan gaya bermain saksofon yang asli alias original.
23. Nggak Usah Rumit Merancang
Sesuatu. Krativitas Itu Justru Banyak Berasal dari Kesederhanaan.
Tahu nggak sudah berapa banyak insinyur yang
gagal bikin pesawat terbang? Banyak! Dua mekanik sepeda, Orville dan Wilbur
Wright akhirnya sukses menemukan masalah, bahwa kuncinya adalah keseimbangan.
Pesawat terbang lebih mirip sepeda, bukan kapal laut yang jalannya lurus aja.
Kuncinya fokus, integensi kuat, fokus pada fungsi, dan harus kreatif.
24. Mengerti Teori Emang
Penting, Tapi Proses Belajar Nggak Kalah Penting
Penemu tangan robot, Yoky Matsuoka, menganggap idenya
terlalu mustahil. Bahkan, teori dan ilmu mekanik yang sudah ada nggak bisa
membantunya. Tapi, proses mempelajari kondisi dan fungsi tangan manusia justru
menjawab semua teka-tekinya.
25. Pakai Naluri dan Logika. Sudah
Terlalu Banyak Orang yang Melupakan Keduanya.
Fokus pada satu bidang, punya pengalaman, belajar sama
guru, dan selalu berpikir kreatif bikin kamu siap menghadapi situasi apapun.
Percaya deh sama naluri dan insting kamu. Pokoknya harus logis dan rasional.
Yakin deh kamu siap jadi master sesuai potensimu.
26. Ingat: Kamu Bisa
Mengubah Dunia
Albert Einstein itu ilmuwan sableng yang
mengubah dunia, nggak suka ilmu fisika klasik dan benci eksperimen.
Inspirasinya dalam menemukan teori fundamental Fisika justru datang dari
hal-hal sederhana. Misalnya, ketika dia liat lokomotif, cahaya, bahkan ketika
liat cowok sama cewek. Dia ilmuwan yang pakai intuisi. Kelihatan nggak logis,
tapi justru paling rasional, karena dia tahu cara yang benar dalam mengaitkan
sesuatu. Yang jelas, banyak orang yang mikir kalau dia gila. Tapi dia bisa,
karena dia tahu dia mampu mengubah dunia!
27. Sekali Lagi, Latihan, Latihan,
Latihan, Latihan, Latihan, Latihan, Latihan.
Cesar Rodriguez nggak lahir dengan bakal alami sebagai
pilot militer. Dia pernah mengalami kecelakaan terbang tapi nggak nyerah. Dia
tau tubuh dan tulang-tulangnya bisa dilatih. Baginya, dunia nggak perlu tahu
sudah berapa ribu jam yang dia habiskan buat latihan. Yang jelas, Rodriguez
udah jadi masternya pesawat militer Amerika.
Dunia tidak perlu tahu sudah seberapa keras kamu
berusaha. Dunia tidak juga perlu tahu bahwa kamu latihan setiap hari sampai
sering sakit. Dunia tidak berhutang padamu apa-apa. Bersabarlah, teruslah
berlatih. Ketika kamu sudah jadi luar biasa nanti, dunia akan melihat sendiri
kok bahwa kamu patut diperhitungkan!
Bagaimana? Sudah siap menjadi luar biasa?
Sumber : http://www.hipwee.com